NEWS UPDATE :  

Berita

Biji Karet sebagai Media Berpikir Komputasional pada Anak Usia Dini

Tanaman karet merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan di desa Semoi Dua Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Lemabaga kami SPS Al-Quran An Nur memiliki karakteristik daerah yang dikelilingi oleh tanaman karet. Tidak heran apabila setiap hari kami mendengar bunyi atap sekolah atau rumah yang kejatuhan biji karet. Anak-anak seringkali mengumpulkan biji karet yang meraka temukan untuk dijadikan sebagai media loose part dalam pembelajaran di kelas. Terkadang dipakai untuk kegiatan main seperti menyusun huruf/ angka, media berhitung, dan kegiatan lain sesuai keinginan mereka. Tidak jarang pula mereka membawa biji karet tersebut pulang ke rumah. Sebagai pendidik awalnya saya menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa karena memang biji karet bukan benda asing bagi masyarakat kami. Biji karet memiliki karakteristik kulit yang keras dan berwarna hitam sehingga tidak mudah busuk dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Akan tetapi, jika sudah dikupas buah biji karet berwarna putih, kenyal, dan mudah busuk. Hanya tahan sekitar 2-3 hari jika disimpan dalam suhu ruang.

Berawal dari perencanaan saya untuk menyusun kegiatan main dengan menerapkan berpikir komputasional maka jadilah biji karet sebagai salah satu media yang ternyata sangat unik dan menarik. Awalnya, di suatu pagi ada beberapa anak mengantongi beberapa benda berwarna putih kemudian memberikannya kepada saya. Saat itu saya berpikir bahwa benda tersebut adalah permen kenyal. Saya menanyakan benda apakah itu, kemudian mereka menjawab biji karet. Saya pun terheran karena biasanya hanya melihat biji karet berwarna hitam dengan kulit yang keras. Ternyata biji karet tersebut sudah dikupas dan di dalamnya berwarna putih kenyal. Saya pun kembali bertanya bagaimana cara kalian membuka biji tersebut, sebagian menjawab dengan cara menginjakknya menggunakan sepatu, sebagian ada yang memukul dengan batu. Mereka pun antusias menceritakan dari mana mereka mendapatkan biji karet tersebut, bahkan menunjukkan tempat-tempat di mana mereka menemukannya.

Di saat itulah saya menawarkan kepada anak-anak bagaimana kalau kegiatan kita nanti yang seharusnya menggunakan plastisin diganti dengan biji karet. Anak-anak sangat menyukai dan setuju untuk menggunkan biji karet, mereka langsung meminta izin untuk mencarinya di sekitar halaman sekolah. Karena waktu itu masih pagi dan belum mulai kegiatan apel, saya pun mengizinkan mereka untuk mencari biji karet. Saya juga ikut berpartisipasi bersama mereka, ternyata sangat seru. Setelah terkumpul banyak, mereka memecah kulit biji karet dengan menggunakan balok kayu. Saya mengingatkan mereka untuk mengumpulkan kulitnya dan membuang pada tempat sampah agar tidak terinjak oleh siswa lain.

Lalu bagaimana hubungan antara biji karet dengan penerapan computational thinking? Penerapan computational thinking (CT) pada pembelajaran PAUD selaras dengan implementasi kurikulum merdeka yaitu melalui kegiatan berdiferensiasi. Computational thinking membantu seseorang memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dari yang kompleks menjadi yang lebih sederhana. Ada empat komponen utama dalam computational thinking, yaitu dekomposisi, abstraksi, rekognisi pola, dan algoritma. Dekomposisi merupakan proses memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar lebih mudah untuk diselesaikan. Sedangkan abstraksi adalah menentukan karakteristik yang penting dari suatu masalah dengan membuang detail-detail yang tidak penting. Komponen yang ketiga yaitu, rekognisi pola adalah mengenali kesamaan pola baik dalam maupun antarmasalah, yang ingin dipecahkan. Komponen yang keempat, yaitu algoritma adalah langkah demi langkah yang dilakukan dalam proses pemecahan masalah.

Dengan menggunakan media biji karet dan tusuk gigi, anak-anak membuat sebuah bangun tiga dimensi sesuai pola yang dilihat pada gambar. Guru memberikan instruksi bagaimana cara membuat bangunan tiga dimensi seperti pada gambar yang terlihat pada laptop. Setiap anak boleh memilih gambar tiga dimensi sesuai keinginan mereka. Guru hanya memberikan informasi tentang nama bangun yang mereka pilih. Sedangkan untuk proses pembuatannya, anak-anak menentukan sendiri berapa banyak tusuk gigi dan biji karet yang diperlukan. Setelah menentukkan jumlah tusuk gigi dan biji karet, mereka mulai berpikir bagaimana cara untuk membuat bangun tersebut. Dalam hal ini guru tidak membatasi kreativitas dan imajinasi anak. Saat proses pembuatan bangun tiga dimensi ini terlihat anak-anak membuat beberapa tahapan mulai dari menghitung tusuk gigi sebagai rusuk dan biji karet sebagai titik temu (sudut), kemuadian menyusun alas berbentuk persegi, menyusun kembali rusuk-rusuknya hingga membentuk bangun tiga dimensi yang mereka inginkan. Kegiatan ini mengajarkan mereka bagaimana merencanakan dan membuat, serta menggunakan literasi, yaitu dengan melihat gambar bangun tiga dimensi. Dalam aktivitas ini, anak-anak mencoba berbagai metode untuk mendapatkan solusi. Kegiatan ini dapat membuka kemungkinan bagi siswa untuk menjadi inovatif, mengeksplorasi berbagai materi, memecahkan masalah, dan juga menggunakan keterampilan motorik halus. Melalui kegiatan ini, sudah terlihat adanya penerapan CT yaitu komponen algoritma. Inilah hubungan antara biji karet dengan penerapan CT. Biji karet menjadi sebagai media alternatif untuk membuat bangun tiga dimensi.

Selain kegiatan membuat bangun tiga dimensi, ada juga beberapa alternatif kegiatan main yang dimainkan oleh anak-anak. Pada hari dan jam yang sama, ada 4 kegiatan main selain membuat bangun tiga dimensi. Diantaranya adalah, menggambar bebas, membuat jalan menuju kebun, menyusun huruf, dan membuat kolase dari kertas origami dan daun kering. Demikianlah artikel ini saya buat, mudah-mudahan bermanfaat dan menginspirasi pendidik PAUD di seluruh Indonesia dalam menerapkan computational thinking. Ingatlah bahwa setiap lembaga memiliki karakteristik masing-masing maka susunlah kegiatan pembelajaran inovatif sesuai karakteristik lembaga.

Share to :
Kirim Pesan
Pencarian
Kontak
Alamat :

Jl. Pulau Bintan RT 14 Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku

Telepon :

082150289228 - 082158566168

Email :

spsalquranannur2019@gmail.com

Website :

https://www.spsalquranannur.sch.id

Media Sosial :
Banner
Kalender

Desember 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31